Hati-hati, Obat Herbal Ternyata Bisa Menyebabkan Gangguan Fungsi Hati
Gangguan fungsi hati merupakan efek samping yang sering terjadi akibat konsumsi obat-obatan, termasuk pada suplemen dan obat herbal.
Filter by Category
Gangguan fungsi hati merupakan efek samping yang sering terjadi akibat konsumsi obat-obatan, termasuk pada suplemen dan obat herbal.
Obat herbal biasa digunakan sebagai alternatif pengobatan penyakit TBC (tuberkulosis) secara tradisional.
Angkak adalah salah satu tumbuhan herbal yang sering digunakan untuk berbagai masalah kesehatan. Manfaat angkak untuk mengobati demam berdarah adalah menaikkan trombosit sehingga...
Ada beberapa jenis tanaman yang bisa dijadikan obat herbal kolesterol, antara lain bawang putih, jahe, hingga daun seribu. Tanaman-tanaman tersebut bagi beberapa orang, dianggap...
Pilihan obat herbal insomnia yaitu chamomile, akar valerian, ashwagandha, hingga minyak lavender. Suplemen seperti melatonin dan magnesium juga membantu atasi gejala insomnia.
ASI booster terbaik membantu busui memiliki pasokan air susu yang berlimpah. Sebelum memilih pelancar ASI terbaik, cek dulu apakah kandungan bahannya aman dikonsumsi oleh ibu...
Amunizer adalah suplemen herbal yang mengandung vitamin C 1000 mg, zinc, dan bahan herbal alami lainnya yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan mengonsumsinya secara...
Masyarakat Batak Toba memiliki bumbu khas berupa merica yang disebut andaliman. Selain dijadikan sebagai bumbu masakan, Andaliman juga sering digunakan sebagai bahan obat herbal.
Gangguan fungsi hati merupakan efek samping yang sering terjadi akibat konsumsi obat-obatan, termasuk pada suplemen dan obat herbal.
Banyak orang memilih mengonsumsi produk obat herbal karena mengira efek samping yang ditimbulkan hanya sedikit dan hampir tidak ada.
Padahal, kenyataannya tidak demikian.Berbagai penelitian menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi obat-obatan herbal dengan gangguan fungsi hati, mulai dari hepatitis ringan hingga gagal hati akut yang membutuhkan transplantasi.
Obat herbal tersedia di pasaran dalam bentuk alami maupun olahan. Kadang obat ini disajikan dengan campuran bahan yang tidak diketahui oleh konsumennya.
Campuran tersebut dapat mengandung bahan yang berbahaya bagi tubuh, seperti logam berat (timbal, merkuri, arsenik), kortikosteroid, obat anti-inflamasi nonsteroid, dan golongan benzodiazepin.
Sebuah studi menyatakan bahwa obat herbal menjadi penyebab toksisitas hati pada 2-11% pasien dengan gagal hati akibat obat atau drug induced liver injury (DILI), dan 5-10% pasien gangguan fungsi hati akut karena obat.
Penelitian lainnya di Korea dan Singapura bahkan menunjukkan angka kejadian gangguan fungsi hati akibat obat herbal mencapai 73% dan 71%.
Bentuk gangguan fungsi hati akibat obat herbal bervariasi, mulai dari gangguan fungsi hati ringan yang hanya tampak pada pemeriksaan laboratorium dan tidak bergejala, hingga gangguan fungsi hati berat yang membutuhkan transplantasi hati.
Gejala pada gangguan fungsi hati dapat berupa gejala nonspesifik diikuti denganĀ jaundice (tampak kuning).
Kandungan dalam bahan obat herbal yang biasa dikonsumsi sehari-hari ini bisa menyebabkan gangguan fungsi hati. Bahan-bahan tersebut, antara lain:
Teh hijau (Camellia sinensis) merupakan salah satu herbal yang paling populer dikonsumsi di dunia. Berbagai suplemen, terutama penurun berat badan, banyak mengandung teh hijau. Teh ini mengandung zat polifenol.
Dalam zat polifenol, ada kandungan katekin, galokatekin, epikatekin, epigalokatekin, epikatekin galat, dan epigalokatekin galat. Epigalokatekin galat merupakan polifenol yang paling banyak terdapat dalam teh hijau.
Zat ini merupakan zat yang paling aktif dan berpotensi menyebabkan gangguan fungsi hati.Mengonsumsi 2-3 gelas teh hijau dalam sehari tidak menyebabkan gangguan fungsi hati.
Akan tetapi, prouk herbal dan suplemen yang diindikasikan untuk menurunkan berat badan memiliki kandungan ekstrak teh hijau dalam dosis tinggi. Hal inilah yang dapat menyebabkan gangguan fungsi hati.
Fakta ini didukung berbagai penelitian yang menemukan hubungan antara teh hijau dan gangguan fungsi hati.
Tanaman germander (Teucrium chamaedrys) merupakan herbal yang umum digunakan untuk mengatasi dispepsia, obesitas, diabetes melitus, hipertensi, asam urat, dan kolik abdomen.
Ekstrak germander terdapat dalam produk herbal baik dalam bentuk teh maupun kapsul. Germander memiliki kandungan furan yang mengandung diterpenoid yang bersifat sitotoksik dan karsinogenik.
Germander secara signifikan dapat menyebabkan gangguan fungsi hati, baik akut maupun kronis. Gangguan ini muncul adanya kerusakan sel hati sehingga terjadi jaundice tanpa adanya reaksi imun.
Gangguan fungsi hati umumnya timbul dalam dua bulan setelah konsumsi produk yang mengandung germander.Gejala yang dihasilkan dapat berupa gejala nonspesifik, seperti anoreksia, mual, nyeri perut, dan kuning, disertai adanya peningkatan kadar serum transaminase dalam darah.
Adanya kasus sirosis hati juga pernah dilaporkan terjadi. Gangguan fungsi hati yang terjadi akan menghilang jika penggunaan produk dihentikan. Penyembuhan akan berlangsung dalam waktu 8 minggu.
Anabolik steroid adalah suplemen yang sering digunakan pada binaragawan. Konsumsi anabolik steroid berpotensi menyebabkan gangguan fungsi hati, mulai dari jaundice, gatal, hingga tumor hati.
Dalam sebuah penelitian, 20 orang binaragawan yang mengonsumsi berbagai suplemen mengandung testosteron mengalami gangguan fungsi hati. Gangguan fungsi hati ringan yang terjadi bisa berhenti setelah menghentikan konsumsi suplemen anabolik steroid tersebut.
Comments