Chitosan, Obat Herbal yang Diklaim Bisa Menurunkan Berat Badan
chitosan terbuat dari chitin dan diproses secara kimiawi sehingga bisa dikonsumsi sebagai obat
Filter by Category
chitosan terbuat dari chitin dan diproses secara kimiawi sehingga bisa dikonsumsi sebagai obat
Tak sedikit orang yang percaya bahwa bahan-bahan alami dapat mengatasi penyakit asam lambung naik
Obat herbal paru-paru bisa menjadi alternatif untuk meredakan berbagai gejala penyakit paru, seperti sesak napas dan batuk
Banyak jenis tanaman herbal yang dipercaya dapat menjadi penawar racun gigitan ular, salah satunya adalah daun belalai gajah.
Komunikasi nonverbal sangat penting untuk membuat suatu informasi bisa disampaikan secara utuh. Gerakan, sentuhan, dan tatapan mata, bisa menjadi sumber informasi yang cukup valid...
Manfaat sereh yang layak Anda coba antara lain untuk menurunkan koleseterol, mencegah kanker, mengontrol gula darah, mengencangkan kulit, hingga, mengobati sakit perut karena...
Lemon balm adalah herbal beraroma lemon yang berasal dari famili mint. Lemon balm tersedia dalam bentuk suplemen karena menawarkan sejumlah manfaat kesehatan.
Obat herbal pneumonia dapat Anda gunakan untuk mengurangi gejala dan melengkapi kebutuhan pengobatan medis yang telah diberikan oleh dokter di rumah sakit.
Tribulus terrestris adalah tanaman berbunga yang kerap dijadikan sebagai suplemen. Tanaman herbal ini dipercaya dapat meningkatkan gairah seksual pada pria maupun wanita.
Alam semesta menyediakan berbagai tanaman herbal darah tinggi untuk turunkan hipertensi. Di antara tanaman herbal darah tinggi itu, mana yang sudah terbukti secara ilmiah dapat...
Chitosan adalah obat herbal yang diformulasi dari kerangka luar hewan laut. Artinya, chitosan terbuat dari chitin dan diproses secara kimiawi sehingga bisa dikonsumsi sebagai obat.
Tak hanya dari kerangka hewan seperti udang, lobster, kepiting, bahkan tinta hitam cumi-cumi juga bisa jadi sumber chitosan.
Ketika sudah diolah menjadi obat herbal, khasiatnya cukup beragam. Mulai dari mengatasi obesitas, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, hingga Crohn disease.
Konsumsinya bergantung pada kondisi kesehatan setiap orang, namun dosis dan caranya tetap tidak boleh sembarangan.
Dalam industri farmasi, chitosan digunakan juga dalam proses pembuatan obat. Ketika ada substansi chitosan yang diikutkan, beberapa jenis obat tertentu lebih mudah larut.
Bahkan, chitosan juga bisa menyamarkan rasa pahit dari obat.Tapi tentu tak hanya itu, yang lebih utama adalah manfaat chitosan untuk kesehatan seperti:
Orang dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi bisa mengganti konsumsi garam meja dengan chitosan.
Menurut beberapa penelitian, garam meja dengan kandungan chitosan bisa menurunkan tekanan darah seseorang.
Beberapa penelitian lain juga menyebut gel chitosan bisa mencegah terbentuknya jaringan parut setelah seseorang menjalani prosedur operasi.
Meski demikian, gel chitosan tidak dapat mengurangi infeksi atau potensi terjadinya peradangan.
Meski masih memerlukan penelitian lebih lanjut, ada juga klaim yang menyebutkan bahwa chitosan dapat mengatasi Crohns Disease.
Sarannya adalah memadukan chitosan dan ascorbic acid dan dikonsumsi lewat oral.
Untuk urusan gigi, mengunyah permen karet atau berkumur dengan obat antiseptik yang mengandung chitosan disebut dapat menurunkan jumlah bakteri penyebab gigi berlubang.
Tak hanya itu, ada juga klaim bahwa obat kumur chitosan dapat mencegah terbentuknya plak di gigi. Namun penelitian terkait hal ini masih perlu dikembangkan.
Salah satu yang membuat chitosan populer adalah klaim bahwa kolesterol bisa turun, terutama kolesterol jahat atau LDL.
Tak hanya itu, beberapa kombinasi produk yang mengandung substansi chitosan juga bisa menurunkan kadar kolesterol pada orang obesitas yang memiliki masalah kolesterol.
Sama-sama masih perlu penelitian lebih lanjut, chitosan disebut bisa membantu menurunkan berat badan. Tentunya, harus diimbangi dengan pola makan rendah kalori. Jika tidak disertai dengan pengurangan asupan kalori, maka berat badan tidak akan terpengaruh.
Penggunaan chitosan untuk keperluan medis tentu harus disertai konsultasi dengan dokter agar tahu betul berapa dosis yang diperlukan. Jika tidak, maka bisa terjadi efek samping seperti:
Jenis efek samping dari penggunaan chitosan sebagai obat herbal ini berbeda bergantung pada tiap individu sekaligus cara penggunaannya.
Secara umum, chitosan disebut aman dikonsumsi dalam jangka pendek.Namun untuk ibu hamil dan menyusui, hingga kini belum ada jaminan konsumsi chitosan sebagai obat herbal aman digunakan.
Untuk amannya, sebaiknya ibu hamil dan menyusui menghindari konsumsi chitosan.Selain itu, ada potensi reaksi alergi karena chitosan diproses dari kerangka luar hewan laut.
Bergantung pada respons tubuh setiap orang, ada yang alergi dengan chitosan ada pula yang hanya alergi terhadap daging hewan laut.
Jadi, sebaiknya sebelum mengonsumsi chitosan dalam bentuk obat herbal, ketahui dulu berapa dosis yang tepat serta aturan pakainya. Jika terjadi alergi, sebaiknya hindari penggunaan chitosan.
Comments